Pages

Wednesday, October 28, 2015

Tips Merawat Baju Sesuai Jenis Bahan

Sebagai seorang muslimah, memiliki koleksi busana muslim yang beraneka ragam adalah suatu hal yang sudah semestinya. Wanita yang belum mengenakan jilbab saja tentu memiliki berbagai koleksi busana muslim di dalam lemarinya. Mulai dari gamis, jilbab, manset, sampai kaus kaki, setiap muslimah pasti memilikinya. Jenis bahannya pun tentu bermacam-macam seperti wool, katun, lycra, jersey, spandek, satin, sutra, parasut, dan lain-lain.

Setiap koleksi busana muslim yang kita miliki tidaklah sama cara perawatannya. Terlebih lagi jika koleksi busana muslim kita terdiri dari berbagai jenis bahan dan warna yang bermacam-macam. Hal itu menuntut kita untuk lebih pandai menjaga dan merawatnya agar tetap telihat baik dan awet untuk beberapa waktu lamanya. Berikut ini beberapa tips merawat baju  sesuai dengan jenis bahannya :B

1. Bahan Satin
Busana dari bahan satin tergolong tidak sulit dalam perawatannya. Untuk proses pencuciannya sebaiknya tidak dicuci dengan menggunakan mesin cuci. Cucilah secara manual dengan tangan setelah direndam sekitar 10-15 menit sebelumnya. Ketika merendam sebaiknya menggunakan deterjen yang cukup ramah di bahan, tangan dan lingkungan karena deterjen yang terlalu kuat akan merusak tekstur bahan. Setelah itu kucek dengan lembut, lalu bilas beberapa kali dan gunakan pewangi serta pelembut agar kualitas bahan satin tetap terjaga. Pada saat proses penjemuran sebaiknya tidak di bawah sinar matahari langsung.

Selain dalam proses pencucian dan penjemran, hal lain yang harus diperhatikan adalah pada saat menyetrika. Jangan terlalu panas saat menyetrika karena dikhawatirkan merusak pakaian dari bahan satin yang memang agak tipis.

2. Bahan Sifon
Bahan sifon adalah bahan yang banyak digunakan untuk membuat busana gamis. Jika koleksi busana muslim kita didominasi dengan gamis berbahan sifon, maka kita harus ekstra hati-hati dalam merawatnya. Busana dengan bahan sifon sebaiknya direndam dengan air hangat. Hal ini dikarekan bahan sifon mudah menyusut. Suhu pada saat merendam sekitar 30-40 derajat celcius dan deterjen yang digunakan tidak boleh asal. Gunakan deterjen yang lembut pada bahan seperti sifon. Jangan merendam telalu lama karena warna pakaian akan menjadi pudar. Ketika mencuci, sebaiknya tetap menggunakan tangan agar tidak merusak serat pakaian ketika dicuci di dalam mesin cuci. Setelah itu pada proses penjemuran jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung melainkan cukup diangin-anginkan saja.

3. Bahan Katun
Busana dari bahan katun memang banyak digemari karena selain nyaman ketika dipakai, bahan katun juga sangat baik bagi tubuh kita karena menyerap keringat dan tidak panas. Itulah mengapa dalam kesehariannya muslimah lebih suka memperbanyak koleksi busana muslim berbahan katun.

Sebelum mencuci periksalah apakah ada kotoran atau noda yang mengering dan menempel kuat pada kain. Hilangkan noda tersebut dengan tangan lalu rendam pakaian dalam air yang sudah ditambahkan detejen. Kemudian kucek sampai bersih, bilas dan langsung dijemur. Jangan menunda menjemur pakaian dari bahan katun karena khawatir akan merusak warna dari pakaian. Ketika selesai menyetrika sebaiknya tidak dilipat melainkan digantung dengan hanger untuk menghindari bentuk lipatan. Bahan katun memang sangat mudah kusut sehingga adanya lipatan akan menambah kusut kain.


4. Bahan Sutra
Kain sutra memang tergolong mahal sehingga butuh perhatian ekstra dalam merawatnya. Ketika mencuci, memang dapat menggunakna mesin cuci tetapi pilihlah menu delicate. Meski demikian, akan baik jika mencuci dengan tangan. Gunakan pelembut agar kualitas kain tetap terjaga. Setelah itu bilas dan jemur dengan cara mengangin-anginkan. Pada saat menyetrika sebaiknya dengan suhu standar, jangan terlalu panas atau dingin.

5. Bahan Wool
Perawatan busana muslim dari bahan wol memang susah-susah gampang. Jika tidak berhati-hati dalam merawat, terutama ketika mencucinya, akan menyebabkan serat menjadi keluar dan warna menjadi  pudar. Oleh karena itu, saat mencuci gunakan deterjen yang lembut dan cucilah dengan tangan serta jangan disikat. Ketika menyetrika berilah alas kain yang agak lembab untuk menghindari busana dari bahan wol menjadi mengkilap setelah disetrika.

6. Bahan Spandek
Perawatan busana dari bahan spandek tidak jauh berbeda dengan bahan lainnya, tetapi penekanannya adalah ketika menyetrika jangan terlalu panas karena dapat merusak serat pakaian. Pada saat mengucek juga jangan terlalu kuat agar tidak merusak pori-pori kain. Kemudian jangan menjemur dengan cara digantung karena akan menyebabkan pakaian menjadi melar.

7. Bahan Kaos
Bahan kaos pasti banyak dijumpai dalam koleksi busana muslim kita sehari-hari. Hal ini karena busana dengan bahan kaos cukup simple dan nyaman dipakai. Akan tetapi ternyata  banyak orang yang menganggap remeh bahan kaos sehingga ketika merawatnya masih asal-asalan. Agar koleksi busana muslim kita  tetap awet pertama, saat mencuci pisahkan antara yang bewarna dan putih, hal ini mengindari terjadinya pelunturan. Kedua, jangan menyikat karena dapat merusak tekstur kain. Ketiga, saat penjemuran

Sahabat muslimah, meskipun setiap jenis bahan memang berbeda dalam hal perawatan, namun ada hal-hal standar yang harus kita perhatikan untuk merawat seluruh koleksi busana muslim kita, yaitu :

 1. Simpanlah dalam keadaan bersih. Meskipun ada busana yang baru sekali dipakai, tetap harus dicuci karena keringat yang telah menempel dikhawatirkan akan menjadi jamur yang merusak busana muslim kita.
 2.  Mencuci sesuai petunjuk pencucian. Cara mencuci pakaian berwarna dengan pakaian putih tentunya berbeda. Kita harus memperhatikan hal ini karena pakaian berwarna memungkinkan untuk menyebabkan kelunturan pada pakaian putih. Perhatikan pula suhu air yang harus digunakan pada saat perendaman. Jika petunjuknya tidak tertera pada kemasan pakaian ketika kita membelinya, cobalah mencari informasinya di internet.
  3. Tambahkan pelembut pakaian ketika membilas. Hal ini untuk membantu kita mempertahankan kelembutan dan menjaga serat kain.
  4. Setelah menyetrika, jangan langsung disimpan di dalam lemari. Biarkan udara masuk ke pori-pori kain selama beberapa menit. Setelah itu simpan pakaian dalam lemari. Jika pakaian sudah terlalu lama tidak dipakai, kita juga dapat mengeluarkannya dari lemari agar terdapat aliran udara pada pakaian.
   5. Bila perlu tempatkan kamper pada lemari pakaian untuk mencegah munculnya ngengat yang akan merusak pakaian

Setelah membaca informasi di atas, apakah kita masih beranggapan bahwa merawat koleksi busana muslim kita adalah hal sepele? Jika kita sanggup mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk membeli berbagai macam busana muslim, kita harus sanggup merawatnya dengan baik agar koleksi busana muslim kita tetap awet dan terjaga kualitasnya.

Dirangkum dari berbagai Sumber oleh Tim Penulis Kamila Muslamh





Thursday, October 22, 2015

Cantik Alami Wanita Muslimah


Sebagai wanita muslimah Untuk tampil cantik alami tak selalu harus mahal, Islam telah mengatur banyak hal, termasuk di dalamnya kecantikan dan kesehatan bagi para wanita. Rahasia kecantikan alami wanita muslimah pada dasarnya bersumber dari kecantikan batin. Sebab secantik apapun kecantikan fisik, tanpa dibarengi dengan kecantikan batin, maka kecantikan tersebut hanya akan bertahan beberapa waktu saja alias tidak abadi. Rahasia kecantikan alami wanita muslimah memadukan dua kecantikan yang cukup penting bagi wanita, yakni kecantikan lahir dan batin. Atau lebih sering dikatakan sebagai inner beauty.

Berikut ini beberapa rahasia kecantikan alami wanita muslimah yang bisa Anda coba untuk meningkatkan kualitas kecantikan diri Anda;

1. Wudhu merupakan rahasia kecantikan alami wanita muslimah yang cukup luar biasa. Wudhu bukan hanya rutinitas pekerjaan ibadah saja. Wudhu memiliki khasiat luar biasa untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa rutinitas membasuh kulit muka sebanyak lima kali dalam sehari akan mencegah terjadinya kanker kulit sekaligus menjadi facial wajah yang membantu membersihkan kulit wajah. Dengan demikian rahasia kecantikan alami wanita muslimah akan terpancar secara jelas.

2. Memakai celak, Rahasia kecantikan alami wanita muslimah lainnya adalah dengan memakai celak mata sebagaimana disunnahkan oleh Rasulullah saw. Memakai celak ternyata tak hanya akan memperindah mata, namun juga mampu melindungi mata dan menjaga kesehatan mata.

3. Rajin bersiwak. Bersiwak merupakan tradisi Rasulullah dalam membersihkan gigi setiap saat dengan menggunakan kayu siwak. Para wanita muslimah dapat mengikuti cara Rasulullah ini untuk menjaga kesehatan dan kualitas gigi.

4. Jilbab mempercantik. Jilbab disamping merupakan syariat ajaran Islam juga berfungsi untuk melindungi tubuh maupun rambut dan kepala seorang wanita dari paparan cahaya matahari secara langsung. Kontak cahaya matahari yang terjadi secara terus menerus akan berakibat pada terjadinya resiko kanker kulit. Jilbab juga berguna untuk melindungi kecantikan wajah seorang wanita. Kulit lama kelamaan akan menjadi putih dan tampak lebih bersih.

Berbicara tentang kecantikan... setiap wanita pasti akan cukup semangat, bergairah. Sebagian besar tentunya merasa seperti itu kan? Kosmetik, mode, cara berjalan, cara tersenyum, dan beragam cara-cara biar tampil cantik sudah menjadi santapan lezat buat kaum wanita.

❥ Dalam Islam, pengertian cantik adalah kecantikan hakiki dan ideal adalah kecantikan yang bersumber pada dimensi ilahiah (hati). Bagi muslimah dan mukminah sejati keinginan tuk menjadi cantik bak bidadari syurga merupakan dambaan dan keinginan yang terperi. Dambaan tuk menjadi wanita cantik nan anggun yang ianya menjadi incaran dan simpanan bagi hamba-hamba Allah yang sholeh dan bertakwa.

❥ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Hadist Rasuullah diatas bisa kita garis bawahi bahwa :
Islam memandang puncak kecantikan wanita berbanding lurus dengan tingkat ketundukan dan kepasrahannya pada Allah SWT.
“Adalah hari yang mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.” (QS. Asy- Syura : 88 - 89)

Kecantikan yang anggun dan menarik ini adalah umpama bidadari syurga yang tersebarlah kecantikan dan keanggunannya pada setiap muslimah didunia ini. Ketika seorang muslimah yang sholehah, memahami akan hakikat kehidupan di dunia, dan ketika hatinya digenangi oleh keimanan dan makrifat tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, dalam memurnikan ibadah hanya untuk-Nya semata, hatinya selalu takut dan terikat dengan Rabb-Nya, mentaati-Nya dalam keadaan sendirian ataupun dihadapan banyak manusia. Saudari mau kan jadi bidadari bumi.. yang sudah pasti akan lulus juga mendapatkan bidadari syurga kelak??

Maka bila kini kita telah tersadar untuk mempercantik diri secara lahiriyah, mempercantiknya dengan busana dan polesan kulit yang sesuai aturan Allah, maka mari kita sadarkan diri kita untuk mempercantik batiniyah kita dengan sabar, tawakal, lebih mendekatkan dengan Allah SWT, maka dengan sendirinya akan lahirlah amalan yang akan menampakkan kecantikan dari dalam (inner beauty) amalan yang juga akan di ridhai Allah SWT.
Semoga Bermanfaat..

Dirangkum Dari Berbagai sumber Oleh Tim Penulis Kamila Muslimah

Thursday, October 15, 2015

Keutamaan Bulan Muharram


Muharram adalah bulan di mana umat Islam mengawali tahun kalender Hijriah berdasarkan peredaran bulan. Muharram menjadi salah satu dari empat bulan suci yang tersebut dalam Al-Quran. "Jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, tersebut dalam Kitab Allah
pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara kedua belas bulan itu ada empat bulan yang disucikan."

Selain keempat bulan khusus itu, bukan berarti bulan-bulan lainnya tidak memiliki keutamaan, karena masih ada bulan Ramadhan yang diakui sebagai bulan paling suci dalam satu satu tahun. Keempat bulan tersebut secara khusus disebut bulan-bulan yang disucikan karena ada
alasan-alasan khusus pula, bahkan para penganut paganisme di Makkah mengakui keempat bulan tersebut disucikan.

Pada dasarnya setiap bulan adalah sama satu dengan yang lainnya dan tidak ada perbedaan dalam kesuciannya dibandingkan dengan bulan- bulan lain. Ketika Allah Swt memilih bulan khusus untuk menurunkan rahmatnya, maka Allah Swt lah yang memiliki kebesaran itu atas
kehendakNya.  

Beberapa Keutamaan Bulan Muharram :

1. Bulan Muharram Merupakan Salah Satu Diantara Bulan-Bulan Haram
Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. at Taubah :36).

Pada ayat ini menerangkan kepada kita bahwa setelah penciptaan langit dan bumi Allah menciptakan bulan yang berjumlah 12 bulan yang mana bulan tersebut merupakan bulan tahun Hijriah. Dalam bulan-bulan tersebut terdapat 4 bulan yang paling istimewa diantara bulan yang lainnya, salah satunya adalah bulan Muharram. Pada bulan Muharram Allah mengharamkan umat islam melakukan perbuatan yang dilarang, (membunuh, berperang). Tetapi disana juga menjelaskan bahwa orang muslim harus memerangi orang kafir yang selalu mengajak kepada kehancuran. Yang dilakukan orang kafir, adalah bukan karena ingin merampas harta seperti yang dilakukan sebelum datangnya islam, merebut kekuasaan, balas dendam seperti yang telah dialami ketika umat islam mengusir orang kafir untuk meninggalkan Makkah dan Madinah, tetapi mereka menginginkan agama Islam hancur.

Salah seorang ahli tafsir dari kalangan tabi’in yang  bernama Qatadah bin Di’amah Sadusi rahimahulloh menyatakan, “Amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kezholiman adalah dosa yang besar”.

Disinilah yang menjadi pokok pada bulan Muharram, bahwa diharamkan umat-Nya melakukankan berperang atau membunuh pada bulan-bulan istimewa tersebut, karena apabila melanggarnya, maka dosanya akan dilipat gandakan dari bulan-bulan yang lain. Dengan adanya larang tersebut berarti Allah juga akan memberikan pahala bagi umat-Nya yang mengerjakan alaman seperti yang disunahkan.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari sahabat Abu Bakrah radhiyallohu anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam menjelaskan keempat bulan haram yang dimaksud :

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ  وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى  وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” [ HR. Bukhari (3197) dan Muslim(1679) ]

Para ulama bersepakat bahwa keempat bulan haram tersebut memiliki keutamaan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain selain Ramadhan, namun demikian mereka berbeda pendapat, bulan apakah yang paling afdhal diantara keempat bulan haram yang ada ? Imam Hasan Al Bashri rahimahulloh dan beberapa ulama lainnya berkata, “Sesungguhnya Allah telah memulai  waktu yang setahun dengan bulan haram (Muharram) lalu menutupnya juga dengan bulan haram (Dzulhijjah) dan tidak ada bulan dalam setahun setelah bulan Ramadhan yang lebih agung di sisi Allah melebihi bulan Muharram” (3).

2. Bulan Muharram disifatkan sebagai Bulan Allah
Kedua belas bulan yang ada adalah makhluk ciptaan Allah, akan tetapi bulan Muharram meraih keistimewaan khusus karena hanya bulan inilah yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah). Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ  بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”.[ H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu]

Al Hafizh Abul Fadhl Al ‘Iraqy rahimahulloh menjelaskan, “Apa hikmah dari penamaan Muharram sebagai syahrulloh (bulan Allah) sementara seluruh bulan milik Allah ? Mungkin dijawab bahwa hal itu dikarenakan bulan Muharram termasuk diantara bulan-bulan haram yang Allah diharamkan padanya berperang, disamping itu bulan Muharram adalah bulan perdana dalam setahun maka disandarkan padanya lafzhul Jalalah (lafazh Allah) sebagai bentuk pengkhususan baginya dan tidak ada bulan lain yang Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam sandarkan kepadanya lafzhul Jalalah melainkan bulan Muharram”

Bulan ini juga sering dinamakan: Syahrullah Al Asham (Bulan Allah yang Sunyi). Dinamakan demikian, karena bulan muharram bulan yang sangat terhormat.oleh karena itu, tidak boleh ada sedikitpun riak & konflik di bulan ini.

Amalan Yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Sebagaimana telah disebutkan di atas dari perkataan Qatadah rahimahulloh bahwa amalan sholeh dilipatgandakan pahalanya di bulan-bulan haram, dengan demikian secara umum segala jenis kebaikan dianjurkan untuk diperbanyak dan ditingkatkan kualitasnya di bulan Muharram. Adapun ibadah yang dianjurkan secara khusus pada bulan ini adalah memperbanyak puasa sunnah sebagaimana yang  telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, beliau berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ  بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram dan shalat yang paling utama setelah puasa wajib adalah sholat lail”    [ HR. Muslim(11630) ]

Kemudian anjuran berpuasa di bulan Muharram ini lebih dikhususkan dan ditekankan hukumnya pada hari yang dikenal dengan istilah Yaumul ‘Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan Muharram (‘asyuro). ‘Asyuro berasal dari kata ‘Asyarah yang berarti sepuluh. Pada hari ‘Asyuro ini, Rasulullah shallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro.

Hadits-Hadits Disyariatkannya Puasa ‘Asyuro

Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut, Berikut beberapa hadist yang menganjurkan untuk puasa asyuro :

Kaum Yahudi juga berpuasa di hari Asyuro bahkan menjadikannya sebagai Ied (hari raya)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ  هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab, “Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“. Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa di tahun yang akan datang. [H.R. Bukhari (1865) dan Muslim(1910) ]

Hadis lain menjelaskan:

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَتَتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوهُ أَنْتُمْ

Dari Abu Musa radhiyallohu anhu berkata, “Hari ‘Asyuro adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda (kepada ummatnya), “Berpuasalah kalian (pada hari itu)” [HR. Bukhari (1866) dan Muslim(1912), lafal hadits ini menurut periwayatan imam Muslim)

Kaum Quraiys di zaman Jahiliyah juga berpuasa Asyuro dan puasa ini diwajibkan atas kaum muslimin sebelum kewajiban puasa Ramadhan

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ  فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ . متفق عليه.

Dari Aisyah radhiyallohu anha berkata, Kaum Qurays pada masa Jahiliyyah juga berpuasa di hari ‘Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam juga berpuasa pada hari itu, ketika beliau telah tiba di Medinah maka beliau tetap mengerjakannya dan memerintahkan ummatnya untuk berpuasa. Setelah puasa Ramadhan telah diwajibkan beliau pun meninggalkan (kewajiban) puasa ‘Asyuro, seraya bersabda, “Barangsiapa yang ingin berpuasa maka silakan tetap berpuasa dan barangsiapa yang tidak ingin berpuasa maka tidak mengapa” [ HR. Bukhari (1863) dan Muslim(1897) ]

عن عَبْد اللَّهِ بْن عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ  كَانُوا يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ  وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَامَهُ وَالْمُسْلِمُونَ قَبْلَ أَنْ يُفْتَرَضَ رَمَضَانُ فَلَمَّا افْتُرِضَ رَمَضَانُ  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ (رواه مسلم)

Dari Abdullah bin Umar radhiyallohu anhuma bahwa kaum Jahiliyah dulu berpuasa Asyuro dan Rasulullah shallallohu alaihi wasallam serta kaum muslimin juga berpuasa sebelum diwajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hari ‘Asyuro termasuk hari-hari Allah, barangsiapa ingin maka berpuasalah dan siapa yang ingin meninggalkan maka boleh” [ HR. Muslim(1901) ]

Perhatian Rasulullah shallallohu alaihi wa sallam dan para sahabat ridwanullohi alaihim ajmain yang begitu besar terhadap puasa ‘Asyuro

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallohu alaihi wasallam, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu Ramadhan.” [ H.R. Bukhari (1867) dan Muslim(1914) ]

عَنْ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ قَالَتْ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ الَّتِي حَوْلَ الْمَدِينَةِ مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَنَجْعَلُ لَهُمْ اللُّعْبَةَ مِنْ الْعِهْنِ فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الْإِفْطَارِ

Dari Rubai’ bintu Mu’awwidz bin ‘Afra’ radhiyallohu ‘anha berkata, Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam di pagi hari Asyuro mengutus ke perkampungan kaum Anshar yang berada di sekitar Medinah (pesan), “Barangsiapa yang tidak berpuasa hari itu hendaknya menyempurnakan sisa waktu di hari itu dengan berpuasa dan barangsiapa yang berpuasa maka hendaknya melanjutkan puasanya”. Rubai’ berkata, “Maka sejak itu kami berpuasa pada hari ‘Asyuro dan menyuruh anak-anak kami berpuasa dan kami buatkan untuk mereka permainan yang terbuat dari kapas lalu jika salah seorang dari mereka menangis  karena ingin makan maka kami berikan kepadanya permainan tersebut hingga masuk waktu berbuka puasa” [ HR. Bukhari (1960) dan Muslim (1136), redaksi hadits ini menurut periwayatan Imam Muslim ]

Itulah Beberapa Keutamaan Bulan Muharram,Semoga kita dapat Hijrah kepada sesuatu yang lebih baik.

Dirangkum dari Berbagai Sumber Oleh Tim Penulis Kamila Muslimah

Monday, October 5, 2015

Perbedaan Jenis Kain Ciffon, Hycon dan Cerutti


Sekedar berbagi informasi dengan teman- teman agar kita mengetahui perbedaan antara jenis kain ciffon, hycon, dan ceruti agar kita tau pasti barang yang kita beli. Ada yang tahu perbedaannya???
Berikut ini Kami akan membahas perbedaan antara jenis kain ciffon, hycon, dan ceruti :

Ciffon


Chiffon berasal dari cara penyebutan orang perancis pada kain yang ringan. ciffon sebenarnya dibuat dari berbagai kain yang menjadikan perbedaan harga padanya, yaitu katun, sutra, atau serat sintetis.ciffon bila dilihat dengan kaca pembesar menyerupai sebuah jarring sehingga ia bisa tembus pandang.ciffon yang terbuat dari serat alami dapat dicelup ke hampir semua warna, tetapi ciffon yang terbuat dari polyester membutuhkan khusus zat warna dispersi.

Lantas apa perbedaan kain ciffon, hycon, dan ceruti?

Hycon dan ceruti merupakan pengembangan dari ciffon dan masih merupakan turunan dari kain ciffon.Tak jarang perbedaan persentase bahan yang digunakan untuk membuatnya membuat kain ciffon ini punya banyak jenis seperti berikut :

1. Hycon ternyata salah satu jenis Chiffon, tektstur lembut dan tidak licin. Hycon memiliki beragam kualitas, mulai jilbab hycon polos seharga 10.000 - 15.000 sampai hycon dengan kualitas kain dan jahitan rapi.

2. Chiffon Silk memiliki tekstur yang paling licin dibanding dengan jenis kain lainnya. Tapi jangan salah, meskipun bertekstur licin, jenis kain ini memiliki kelebihan permukaan kainnya sedikit berkilau dan tampak mewah untuk ke pesta.

3. Chiffon Fine biasanya digunakan untuk pashmina, motifnya banyak, tekstur lembut. Jenis kain ini tidak terlalu licin dan menghasilkan draperi cantik ketika dikreasikan. Biasa pula dikenal dengan Chiffon Import.

5. Cerutti merupakan jenis Chiffon yang paling jadi unggulan. Tekturnya yang sedikit kasar sangat praktis tanpa perlu penyematan jarum pentul terlalu banyak. Cerutti cenderung sedikit lebih tebal dibanding jenis chiffon lainnya.

Perbedaan kain Ciffon, Hycon dan Cerutti

Susah untuk mendefinisikan perbedaan antara bahan ciffon, ceruti dan hycon kenapa? Karena ceruti dan hycon adalah turunan dari bahan ciffon.

Banyak yang mengatakan hycon adalah barang yang paling murah diantara Ciffon dan ceruti, benarkah?faktanya, Hycon kadang-kadang juga dianggap sebagai kain semi sutra, dan juga dianggap sebagai bagian dari spandek..

Bila kita melihat seragam bola yang dijual murah, itulah sebenarnya kain Hycon, ia memiliki elastisitas akan tetapi memiliki sifat mengkilap yang diwarisi dari campuran polyester sebagai bahan campuran ciffon.
Kain hycon juga lebih tebal dan biasanya bisa dipakai sebagai bahan pakaian tanpa perlu dilapisi kain apapun, tidak  seperti ciffon pada umumnya. Untuk permukaan kainnya ia memiliki banyak kesamaan dengan ciffon, yaitu licin dan mengkilat, tetapi sebagian hycon yang dicampur sepandek memiliki kelenturan, sedangkan hycon bahan jilbab jelas mudah dibedakan dengan ciffon apalagi ceruti, karena bahan hycon lebih tebal dari ciffon dan cerutti.

Sedangkan ceruti, sebagai kain yang sering dianggap lebih mahal dari kain ciffon maupun hycon, memiliki ciri khas yang berbeda pada serat dan permukaannya, selain itu memiliki tekstur lembut. Seratnya biasanya terasa lebih bergurat dan berpori, dan permukaannya sebagian orang memiripkannya dengan kulit jeruk.

lantar bagaimna dengan kain ciffon itu sendiri?

Kain Ciffon berbeda dengan hycon karena ia lebih licin permukaannya dan juga lebih halus, selain itu lebih ringan. Jika patokan ini juga susah digunakan dikarenakan telah begitu cerdik dan pintarnya pembuat kain memodifikasi kain, maka bisa kita ambil satu patokan paling sederhana, ciffon lebih ringan dari hycon, dan seharusnya lebih memiliki sifat seperti kain sutra bila ia berkualitas bagus.

kain ciffon juga berbeda dengan ceruti karena tidak memiliki tekstur seperti kulit jeruk dipermukaannya.

Demikianlah sedikit pembahasan tentang perbedaan jeis kain ciffon, hycon dan cerutti. semoga bermanfaat

Dirangkum Dari Berbagai Sumber Oleh Tim Penulis Kamila Muslimah

Friday, October 2, 2015

Tips Memilih Baju Muslim Anak



Trend busana muslim sekarang ini bukan hanya banyak diminati kalangan dewasa maupun remaja, berbagai model dan motif yang beragam juga turut diminati anak-anak, sehingga perlahan anak-anak pun mulai belajar berhijab dan berbusana muslim sesuai syariat islam mulai sejak dini. Baju muslim adalah baju yang terkesan panjang, sehingga tidak jarang si anak pasti kurang terbiasa memakainya apalagi jika bahan pakaian yang digunakan tidak menyerap keringat. Memilih baju muslim yang tepat untuk anak memang tidaklah mudah, karena biasanya anak pada usia dan masa pertumbuhannya cenderung aktif serta memiliki banyak aktifitas yang dilakukan.

Untuk itu jika anda para orang tua menginginkan anak-anaknya memiliki kepribadian yang baik ajarkanlah nilai-nilai keagamaan termasuk cara berhijab dan berbusana muslim yang baik dan benar. ajaran menggunakan busana muslim sejak dini akan membuat moral agamis terbentuk dari jiwa sang anak yang pada akhirnya terbiasa menggunakan pakaian tertutup dan sopan ketika kelak dewasa nanti. Dalam islam berbusana muslim yang benar tidak hanya sekedar memakainya, tetapi juga harus tetap mengutamakan syarat-syarat dari berbusana itu sendiri. Bagi anda yang ingin memilihkan baju muslim untuk buah hati anda akan lebih baik jika memperhatikan dengan cermat tips-tips berikut.

Berikut Beberapa Tips memilih Baju Muslim Anak :

Warna Baju Sesuai dengan Warna Kulit

Apabila warna kulit anak cenderung gelap sebaiknya pilih kombinasi warna yang tidak ramai, seperti memberikan baju berwarna coklat atau hampir sama dengan warna kulit. Selain pemilihan warna yang tepat, cara termudah juga dapat anda lalukan dengan cara memilih busana muslim sesuai karakter dan kesukaan anak. Akan tetapi tetap harus disesuaikan kembali dengan warna kulit.

Baju Muslim Yang Nyaman
Pada masa tumbuh kembang anak biasanya mereka cenderung aktif sehingga mudah kepanasan dan berkeringat. Untuk itu tentukan baju yang benar-benar nyaman untuk anak. Seperti pemilihan baju muslim yang berbahan katun dengan tekstur lembut dan dingin karena kain katun adalah kain yang mudah menyerap keringat.

Gunakan Sesuai Aktifitas

Pilihlah baju muslim sesuai dengan aktifitas seperti untuk kegiatan agama, berpergian maupun sehari-hari. Sebisa mungkin pisahkan jenis baju sesuai kebutuhan dan acara yang ingin dilakukan.

Model yang simple
Untuk baju muslim anak perempuan, pilihlah baju muslim dengan motif warna-warni dan aksesoris seperlunya. Pilihlah baju muslim anak dengan model yang simple agar anak tidak merasa terganggu saat beraktifitas seperti bermain atau lain sebagainya.



Sesuaikan Dengan Karakter Anak
Untuk anak yang cenderung memiliki sifat pendiam, anda dapat memberikan baju muslim model gamis dengan ornament bunga. Tampilan cantik dan natural akan terlihat apabila anda memilihkan baju yang berornamen bunga namun tidak terlalu ramai.

Ukuran Yang Tepat
Pastikan membeli pakaian yang memiliki ukuran sedikit lebih besar agar jika badanya bertambah besar, baju masih dapat awet terpakai. Hindari memilih baju muslim dengan ukuran kecil atau terlalu pas pada badan anak karena hal tersebut akan membuat anak merasa tidak nyaman serta sulit untuk bergerak ketika dipakai.

Demikianlah tips memilih baju muslim anak. Semoga anda para orang tua dapat membangun serta mengajarkan buah hatinya agar tetap mengutamakan nilai-nilai keagamaan sejak dini. Sehingga akan menghasilkan generasi penerus yang tidak hanya beriman namun juga taat kepada Tuhan. Semoga bermanfaat

Dirangkum Dari Berbagai Sumber Oleh Tim Penulis Kamila Muslimah