Pages

Monday, July 13, 2015

HIJAB SYARI ATAU HIJAB STYLE?

Berhijab, adalah perintah Allah yang mutlak wajib diimani oleh setiap muslimah. Bagi setiap wanita yang mengikrarkan diri sebagai muslimah, maka tidak ada keraguan sedikitpun akan wajibnya menutup aurat dengan hijab. Berhijab adalah sebuah bentuk ketundukan dan ketaatan kepada Allah. Karena Allah yang menciptakan kita.. yang memerintahkan kita untuk berhijab.

Alhamdulillaah seiring perkembangan zaman,jilbab makin semarak dan populer di kalangan masyarakat. Zaman dulu, masih sedikit yang berjilbab. Dan  ruang gerak mereka tidaklah sebebas sekarang. Jilbab masih dipandang sesuatu yang asing, aneh, ekstrem bahkan kampungan.

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim no. 208)



Tapi,seiring dengan banyaknya wanita yang menutup rambutnya dengan jilbab, makin bergeser juga arti ke-syar’i-an sebuah jilbab

Pakaian longgar nan elegan yang dulu banyak dikenakan dalam berbagai kegiatan, kini berganti dengan pakaian yang katanya busana muslim tapi serba ketat dan  minimalis. Jilbab panjang mereka pangkas, makin pendek, serba lilit dan membentuk sanggul. Menggantinya dengan topi dibalut scarf,Tak lupa riasan wajah untuk mempercantik penampilan. Semua atas nama fashion. Semua dengan alasan keindahan.



Itukah hijab yang sesungguhnya? Padahal jika mereka paham, fungsi hijab itu menutupi keindahan, bukan malah menonjolkan. Karena keindahan itu.. adalah diri dan pesona wanita itu sendiri yang sejatinya wajib untuk ditutupi. Padahal, esensi hijab itu.. bukan hanya sekedar selembar kain penutup kepala dan kulit.

“Sisters.. Hijab is hijab. Fashion is fashion. And hijab is not fashion. There’s no relation between syar’i and stylish.”

Sesungguhnya hijab syar’i itu..

1. Sederhana, praktis dan mudah digunakan
Salah satu keuntungan dari mengenakan hijab syar’i adalah karena kemudahan dan kepraktisannya. Menyiapkan diri dengan satu stel jubah lengkap dengan jilbabnya paling lama 15 menit sudah selesai. Tidak makan waktu lama, tinggal pakai jubahnya, jangan lupa ciput atau dalaman untuk jilbab, langsung pasang jilbab dan tadaaa..!  Selesai. Simpel kan? Nggak mesti repot sama lusinan jarum pentul, tutorial yang super ribet atau bongkar sana sini plus berlama-lama mix and match di depan cermin.



2. Bisa langsung dipakai shalat
Alhamdulillaah, betapa Allah bermaksud memudahkan muslimah dengan perintah berhijab. Dengan hijab yang memenuhi kriteria syari’at, maka kita tak perlu repot mencari mukena ketika tengah safar atau bepergian. Karena sesungguhnya, aurat wanita itu di dalam dan di luar shalat, adalah sama. Sama-sama harus menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan sepasang jubah longgar dan jilbab panjang plus kaus kaki, (yang tentunya suci dari najis ya..) kita sudah bisa melaksanakan shalat. Bandingkan dengan mereka yang tidak menutup aurat, atau menutup aurat tapi tidak sempurna. Jadi, tidak perlu lagi membawa mukena di tas atau antri mukena di masjid ketika akan shalat.

3. Murah dan terjangkau
Satu stel jubah dan jilbab model sederhana bila dibandingkan dengan jilbab gaul yang serba berpotongan semisal blus, rok dan segala aksesorisnya yang serba beragam tentu akan jauh berbeda harganya. Apalagi Bagi saya pribadi, hijab itu tidak harus yang mahal, kualitas impor atau yang serba ‘wah’ . Asal enak dipakai, nyaman dan yang paling penting… memenuhi fungsi busana yang syar’i :)

4. Up to date di segala zaman
Apapun zamannya, musimnya, tahunnya.. busana muslimah syar’i tak pernah berubah dari masa ke masa. Ia tak lekang oleh waktu. Jadi tak perlu kita menyesuaikan diri dengan perkembangan mode yang tak pernah ada habisnya, menganggarkan dana lebih untuk selalu tampil trendy dan up to date

من لبس ثوب شهرة في الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه نارا

”Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)

5. Mendatangkan keridhaan Allah Ta’ala
Ketika seorang wanita muslimah mendengar ayat tentang hijab, lalu memutuskan berhijab, maka sesungguhnya ia telah melaksanakan satu ketaatan kepada Allah. Tapi cukupkah hanya sampai disitu? Jika keridhaan-Nya saja yang ia cari, maka ia akan berusaha menyempurnakan perintah-Nya.. Berhijab sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya, bukan apa yang dikehendaki manusia. Lillaahi Ta’ala. Dengan berhijab sesuai syari’at, maka seorang wanita telah berusaha membuat penciptanya ridha kepadanya.


“Karena tujuan dari memakai jilbab adalah supaya tidak timbul fitnah, yang (demikian) ini hanya dapat terwujud dengan memakai jilbab yang longgar dan tidak ketat. Adapun jilbab (pakaian) yang ketat, meskipun menutupi kulit maka akan tetap membentuk postur tubuh wanita dan menggambarkannya pada pandangan mata laki-laki. Ini jelas akan menimbulkan kerusakan (fitnah) dan merupakan pemicunya. Oleh karena itu (seorang wanita) wajib (mengenakan) jilbab yang longgar.”

Saudariku.. sesungguhnya hijab syar’i itu mengangkat derajat kita, para wanita. Wanita bagaikan mutiara cantik yang tersimpan baik di dalam cangkang, yang tidak sembarang tangan bisa mengambilnya. Dan kecantikan kita, bukanlah pada pakaian, riasan dan hiasan. Tapi kecantikan kita terletak pada keimanan, ketakwaan, akhlak dan rasa malu yang terpancar dari pakaian yang kita kenakan.

Saudariku.. Ketika banyak wanita sebelum mereka keluar rumah, melihat ke dalam cermin untuk memastikan tampil cantik dan menarik di mata lelaki.. seorang wanita shalihah melihat ke dalam cermin untuk sesuatu yang berbeda. Ia bercermin untuk memastikan ia berpakaian secara pantas menurut syari’at, memastikan bahwa Allah ridha terhadapnya, memastikan bahwa segala keindahan itu telah tertutup rapat. Maka ketika ia keluar dan berhijab sempurna, hanya untuk mencari ridha-Nya.. then she’s beautiful.  Dan itulah kecantikan yang sejati dan sesungguhnya..

Sumber : aisyafra.wordpress.com
Ditulis ulang oleh Tim Kamila Muslimah