Pages

Friday, July 31, 2015

Antara Hijab Dan Akhlak

Ada yang mengeluhkan mengapa wanita berjilbab ada yang berakhlak buruk, sementara yang tak berjilbab ada yang berakhlak baik. Kemudian mereka mengambil kesimpulan yang sebetulnya keliru : lebih baik tak berjilbab tapi berakhlak baik, daripada berjilbab namun berakhlak buruk.

Jika engkau berhijab dan ada yang mempermasalahkan akhlakmu, katakan pada mereka bahwa “Antara hijab dan akhlaq adalah dua hal yang berbeda”. Berhijab adalah murni perintah Allah, wajib untuk wanita muslimah yang telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk, sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yang tergantung pada pribadi masing-masing. Jika seorang wanita berhijab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karena hijabnya namun karena akhlaqnya. “Yang berhijab belum tentu berakhlaq mulia, namun yang berakhlaq mulia pasti berjilbab”.



Seorang wanita berjilbab tapi berakhlak buruk, ia mendapat dosa dari efek akhlak buruknya, tapi ia tetap mendapat pahala atas jilbabnya. Semoga Allah berikan padanya petunjuk sehingga ia berakhlak mulia.

Sebaliknya, wanita berakhlak baik yang tak berjilbab, ia akan mendapatkan pahala dari efek akhlak baiknya, namun berdosa karena ia tak kenakan hijab. Semoga Allah berikan padanya petunjuk untuk kenakan hijab.

Keduanya adalah kewajiban terpisah sehingga tidak bisa saling menuntut. Tentu saja yang paling indah adalah, sebaiknya ia berjilbab dan berakhlak mulia sehingga ia dapatkan dua pahala. Dan ia jadi contoh atas dua kemuliaan hijab dan akhlakul karimah.

Sabda Rasulullah shallallahu ’alai­hi wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ’Aisyah, (artinya) : ”Hai Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa/sampai umur, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.” Rasulullah Shallahllahu ’alaihi wassalam berkata sambil men­unjukkan muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangannya sendiri.

Dengan jilbab yang ia kenakan sebagai simbol ketaatan kepada Allah, diharapkan menjadi motivasi bagi dirinya untuk selalu mengdepankan akhlak mulia yang juga perintah Allah. Ia menjaga jilbabnya, dan jilbabpun menjaga dirinya.

Sebaliknya wanita tak berjilbab yang berakhlak buruk ia mendapat dosa atas keduanya. Karena ia telah meninggalkan dua kewajiban sekaligus hijab dan akhlak mulia. Berhijablah, tak perlu menunggu diri baik untuk sekadar kenakan hijab, karena ia adalah kewajiban. Akhlak mulia bisa berjalan seiring kedewasaan.

Tim Penulis Kamila Muslimah