Pages

Friday, July 31, 2015

Antara Hijab Dan Akhlak

Ada yang mengeluhkan mengapa wanita berjilbab ada yang berakhlak buruk, sementara yang tak berjilbab ada yang berakhlak baik. Kemudian mereka mengambil kesimpulan yang sebetulnya keliru : lebih baik tak berjilbab tapi berakhlak baik, daripada berjilbab namun berakhlak buruk.

Jika engkau berhijab dan ada yang mempermasalahkan akhlakmu, katakan pada mereka bahwa “Antara hijab dan akhlaq adalah dua hal yang berbeda”. Berhijab adalah murni perintah Allah, wajib untuk wanita muslimah yang telah baligh tanpa memandang akhlaqnya baik atau buruk, sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yang tergantung pada pribadi masing-masing. Jika seorang wanita berhijab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karena hijabnya namun karena akhlaqnya. “Yang berhijab belum tentu berakhlaq mulia, namun yang berakhlaq mulia pasti berjilbab”.



Seorang wanita berjilbab tapi berakhlak buruk, ia mendapat dosa dari efek akhlak buruknya, tapi ia tetap mendapat pahala atas jilbabnya. Semoga Allah berikan padanya petunjuk sehingga ia berakhlak mulia.

Sebaliknya, wanita berakhlak baik yang tak berjilbab, ia akan mendapatkan pahala dari efek akhlak baiknya, namun berdosa karena ia tak kenakan hijab. Semoga Allah berikan padanya petunjuk untuk kenakan hijab.

Keduanya adalah kewajiban terpisah sehingga tidak bisa saling menuntut. Tentu saja yang paling indah adalah, sebaiknya ia berjilbab dan berakhlak mulia sehingga ia dapatkan dua pahala. Dan ia jadi contoh atas dua kemuliaan hijab dan akhlakul karimah.

Sabda Rasulullah shallallahu ’alai­hi wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ’Aisyah, (artinya) : ”Hai Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa/sampai umur, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.” Rasulullah Shallahllahu ’alaihi wassalam berkata sambil men­unjukkan muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangannya sendiri.

Dengan jilbab yang ia kenakan sebagai simbol ketaatan kepada Allah, diharapkan menjadi motivasi bagi dirinya untuk selalu mengdepankan akhlak mulia yang juga perintah Allah. Ia menjaga jilbabnya, dan jilbabpun menjaga dirinya.

Sebaliknya wanita tak berjilbab yang berakhlak buruk ia mendapat dosa atas keduanya. Karena ia telah meninggalkan dua kewajiban sekaligus hijab dan akhlak mulia. Berhijablah, tak perlu menunggu diri baik untuk sekadar kenakan hijab, karena ia adalah kewajiban. Akhlak mulia bisa berjalan seiring kedewasaan.

Tim Penulis Kamila Muslimah

Wednesday, July 29, 2015

Kerugian Meninggalkan Shalat Subuh


Subuh. Sepenggal waktu yang singkat. Tempat kita mengakhiri istirahat untuk segera bangkit memulai hari dan mulai beraktivitas kembali. Udaranya yang sejuk memaksa kita merapatkan selimut untuk menambah jam tidur. Membangkitkan kemalasan.
Di waktu subuh ini, Allah menempatkan pula satu waktu shalat di antara lima kewajiban shalat yang difardhukan kepada kita. Dan barangkali inilah yang menjadikan shalat yang satu ini terasa amat berat bagi kebanyakan kita. Terbukti dari masjid yang selalu sepi. Kecuali di bulan Ramadhan. Tetapi, ternyata di balik rasa berat itu Allah menawarkan kita banyak keutamaan, kebaikan, keberkahan, dan pahala sebagai ganti atas kesungguhan kita melawan berbagai kesulitan itu demi menghadap dan mengabdikan diri kepada-Nya. Siapa yang tidak bersegera melakukannya akan merugi. Siapa yang terlambat akan kehilangan. Siapa yang lalai akan menyesal. Kesempatan mendapatkannya hanya ada di waktu itu, di shubuh yang gelap dan dingin. Di saat kelopak mata masih teramat sulit dibuka. Diwaktu kita masih terlena dibuai mimpi. Di kala otot dan tulang masih terasa nyeri setelah lelah bekerja keras.
Apa saja kerugian yang bakal menimpa kita bersama kepergian shubuh?

Berikut ini adalah rentetan kerugian-kerugian itu :

1  . KEHILANGAN PERISAI PELINDUNG DIRI
Shalat subuh yang tepat waktu dan dikerjakan dengan berjamaah akan memberikan jaminan dan perlindungan, dari apa saja ; rasa aman, kesulitan, bencana, kekurangan rezeki dan sebagainya. Ini tidak berarti mereduksi keyakinan kita kepada Allah sebagai satu-satunya pelindung dan pemberi segalanya. Akan tetapi, justru menjadi penguat bahwa datangnya pertolongan dan perlindungan Allah swt ada di balik ibadah dan ketaatan-ketaatan yang kita lakukan dengan baik dan benar. Dan shalat shubuh adalah salah satu yang memberikan itu semua. Hal ini sangat jelas dalam sabda Rasulullah saw, ”Barang siapa melaksanakan shalat shubuh, ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminanNya dari kalian dengan sebab apa pun. Karena siapa yang Allah cabut jaminan-Nya dari dirinya dengan sebab apa pun, pasti tercabut. Kemudian Allah akan telungkupkan wajahnya dalam neraka jahanam.” (HR. Ahmad). Dalam hadist lain, Rasulullah SAW berjanji, bila shalat Subuh dikerjakan, maka Allah akan melindungi siapa pun yang mengerjakannya seharian penuh.
Hadist yang diriwayatkan dari Jundab bin Sufyan Rasulullah SAW bersabda : “ Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barang siapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka.” (HR Muslim, At-Tirmizi dan Ibnu Majah).

Artinya, bahwa dengan mendirikan shalat shubuh seorang hamba akan selalu aman dan berada dalam pemeliharan Allah swt, di dunia maupun akhirat.


2.   HILANGNYA SATU KESEMPATAN MENATAP WAJAH ALLAH
Membiarkan shalat shubuh berlalu berarti juga membiarkan satu kesempatan besar merasakan betapa nikmatnya bertemu dan menatap langsung wajah Allah swt di akhirat nanti. Satu nikmat tambahan yang tiada tara, yang melampuai kenikmatan-kenikmatan surga lainnya.
Menatap wajah Allah bukanlah khayalan, juga bukan mimpi. Tapi ini pasti dan benar-benar akan terjadi karena Rasulullah saw telah menegaskan dalam sebuah hadistnya yang diriwayatkan oleh Shuhaib ra. Beliau bersabda, ”Apabila penghuni surga telah memasuki surga, Allah swt berfirman, ”Apakah kalian ingin aku beri tambahan?” Mereka menjawab, ”Bukankah engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan engkau selamatkan kami dari neraka?”
Rasulullah saw melanjutkan,”Kemudian dibukakanlah tabir, maka tidak ada lagi nikmat yang lebih besar daripada nikmat bisa melihat Rabb mereka. Inilah nikmat tambahan itu.” lalu beliau membaca ayat, ”Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (QS. Yunus : 26)

Bagi orang yang senantiasa bersegera melaksanakan sholat shubuh, janji ini benar adanya dan pasti akan diberi kesempatan memandang wajah Allah di akhirat kelak. Inilah tambahan pahala itu; berupa keridhaan dan kesempatan memandang wajah-Nya, setelah anugerah surga yang diberikan kepadanya.

Jarir bin Abdillah ra menceritakan, ”Ketika kami tengah berada si sisi nabi saw, beliau memandang ke arah bulan purnama, lalu bersabda, ”Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, atau kalian tidak akan kesulitan  untuk melihat-Nya. Jika kalian sanggup untuk tidak meninggalkan sholat sebelum terbit matahari dan sebelum tenggelamnya, maka lakukanlah.” kemudian beliau membaca ayat, ”dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum tenggelamnya.” (QS. Thaha : 30).
Inilah puncak kenikmatan itu, yang tidak akan diperoleh orang yang membiarkan matanya tetap tertutup ketika shubuh datang. Yang membiarkan telinganya dikencingi syetan di saat adzan shubuh berkumandang. Yang membiarkan tubuhnya tetap terikat oleh tali-tali kemalasan di atas kasur empuknya. Rugilah. Rugilah orang yang tidak segera menjawab panggilan sholat shubuh.

3.   TIDAK MENDAPATKAN DO'A PARA MALAIKAT
Subuh yang berada di penghujung malam, secara manajemen langit adalah waktu pergantian tugas antara malaikat malam dan malaikat siang. Di waktu ini, para malaikat malam bersiap ke langit untuk melaporkan segala aktifitas seorang hamba kepada Allah, sementara malaikat siang datang menggantikan malaikat malam untuk mencatat amal si hamba itu. Sholat Shubuh dalam ini menjadi sangat strategis, karena disaksikan oleh para malaikat yang hendak melapor dan hendak bertugas.
Allah swt berfirman, ”Dan (dirikanlah pula sholat) Shubuh. Sesungguhnya sholat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al Isra : 78). Para ahli tasir mengatakan bahwa yang di maksud qur’anal fajri pada ayat ini adalah sholat Shubuh, sedangkan masyuhuda adalah dihadiri malaikat malam dan siang. Pendapat ini dikuatkan oleh sebuah hadist dari Abu Hurairah, ia berkata, ”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Sholat berjamaah lebih utama dua puluh lima kali lipat dari pada sholat kamu sendirian. Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul menghadiri sholat Shubuh.”(HR. Bukhari)

Hadist yang lain menjelaskan bahwa, para malaikat siang dan malam turun silih berganti. Dan mereka berkumpul pada sholat Shubuh dan sholat Ashar. Kemudian naiklah para malaikat yang bertugas mencatat segala amal perbuatan manusia dan Allah Yang Maha Tahu tentang keadaan hamba-hamba-Nya, bertanya kepada mereka, ”Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku sat kalian tinggalkan?” Mereka menjawab, ”Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan sholat dan kami datangi mereka juga dalam keadaan mengerjakan sholat.”

Ketika itu, sebagaimana ditambahkan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, sesungguhnya para malaikat itu berdo’a, ”Ya Allah, ampunilah dia pada hari kiamat.”

Berkumpulnya para malaikat pada sholat Shubuh dan sholat Ashar, menurut Imam Nawawi, adalah bentuk kasih sayang Allah swt kepada kita, hamba-hamba-Nya yang beriman. Berkumpul dan berpisahnya para malaikat tepat pada waktu-waktu kita sedang beribadah dan melakukan ketaatan kepada Allah pula merupakan sebuah kehormatan bagi kita, karena para malaikat itu menjadi saksi bagi kita atas semua kebaikan yang kita lakukan.

Alangkah ruginya kita ketika curahkan kasih sayang Allah dan kehormatan yang hendak diberikan-Nya kepada
kita ternyata kita sia-siakan. Alangkah malunya kita ketika para malaikat malam naik ke langit dan melaporkan kalau kita masih mendengkur. Dan alangkah tidak berharganya kita ketika malaikat siang turun dengan membawa sejuta keberkahan hari itu namun mendapati kita masih terlelap dalam tidur. Dan sedihnya lagi, kita tak mendapatkan do’a para malaikat.

4.   LUPUT DARI MENDAPATKAN PAHALA YANG BERLIPAT
Shalat Subuh menghimpun pahala yang tanpa batas. Ruang ini tidak akan cukup untuk menuliskan pahala-pahala besarnya. Sayangnya, banyak di antara kita yang menyia-nyiakannya. Untuk menegaskan hal ini pada kita, Rasulullah menyindir orang-orang munafik yang sering lalai dan merasa berat dengan shalat ini. beliau bersabda, ”Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan cara merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah saw bersabda, ”Barang Siapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barang siapa shalat Shubuh berjamaah maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” (HR. Muslim).

Rasa-rasanya, di zaman seperti ini entah dimana kita bisa menemukan orang yang kuat melakukan tahajud atau qiyamullail sepanjang malam. Shalat yang rutin dilakukan Rasulullah hingga kakinya bengkak karena mengharapkan keutamaannya. Namun dengan karunia dan kemuliaan-Nya, Allah swt memberikan kita pahalanya, hanya ketika kita melakukan shalat Shubuh dan Isya berjamaah. Betapa besar keutamaan ini. keutamaan yang sering kita lupakan.

Kepada kita yang tiada pernah henti mengejar dan mengumpulkan perbendaharaan dunia, semua yang kita dapatkan tidak ada artinya dibandingkan dengan shalat Shubuh. Bahkan dua rakaat sebelumnya saja, jika kita pun mau meluangkan waktu sejenak, Rasulullah mengatakan, lebih baik daripada dunia dan seisinya. Shalat sunnah fajar itu lebih baik dari harta benda, pangkat, jabatan, pekerjaan, dan permainan yang kita kumpulkan.

Selain pahala itu, shalat Shubuh juga akan menjadi cahaya penerang bagi pelakunya pada hari di mana semua orang berada dalam gelapnya hari kiamat. Rasulullah saw bersabda, ”Berilah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di kegelapan malam menuju masjid, bahwa mereka akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Hari kiamat adalah kegelapan yang tak tertandingi. Segala sumber cahaya akan sirna. Matahari, bulan, dan bintang-bintang. Sudah tidak ada lagi. Disana tak ada lagi cahaya yang dapat menuntun kita menuju Allah.

Semua makhluk akan dibangkitkan dalam suasana yang amat sangat gelap. Hari itu, Allah lukiskan dengan firman-Nya, ”(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), ”Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. Al Hadid : 12)

Setiap mukmin memiliki cahaya yang berbeda dengan mukmin yang lain. Mereka mendapatkan cahaya  sesuai dengan amal mereka. Di sinilah akan terlihat keistimewaan cahaya shalat Shubuh. Allah akan mendatangkannya dengan cahaya yang sempurna untuk pelakunya.

Kata Al Mubarakfuri, bahwa mereka akan diselimuti dengan cahaya dari berbagai arah, saat mereka mengalami kesulitan berjalan di atas titian Ash shirat.

Ganjaran yang paling sempurna untuk shalat Shubuh adalah surga; tempat yang dihiasi dengan pohon raihanah yang melambai, buah-buahan yang ranum, naungan yang teduh, air yang tawar, permadani yang terhampar, istana-istana, sungai-sungai yang mengalir dibawahnya, kelezatan yang tiada pernah terputus, kesenangan abadi tanpa rasa bosan dan dosa. Rasulullah saw bersabda, ”Barang siapa mengerjakan shalat bardain (Shubuh dan Ashar) maka ia akan masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

5.   KERUGIAN KARENA HUKUMAN YANG DITIMPAKAN
Setiap hari, shubuh selalu datang menyapa kita. Kumandang adzan indah terdengar dari segala penjuru. Dan ia akan tetap terdengar di telinga kita hingga ajal datang menjemput kita. Akankah kita menghadap Allah dengan membawa berpuluh kerugian, atau datang dengan berjuta keuntungan. Pilihan itu kita yang menentukan. Termasuk pilihan Shubuh yang telat atau tidak telat.

Akan ada banyak lagi kerugian yang bakal menimpa kita yang tidak bersegera menjawab panggilan sholat Shubuh. Kerugian-kerugian itu di antaranya ada yang bersifat hukuman karena kita telah dengan sengaja melalaikannya, terlebih jika kita berani tidak mengerjakannya.

Hukuman-hukuman itu bermacam-macam bentuknya. Rasulullah saw pun telah menjelaskan semuanya. Hukuman-hukuman itu antara lain; akan ditanamkan pada diri kita kemalasan sepanjang hari. Beliau bersabda, ”Apabila seorang dari kalian tidur maka syetan akan mengikat ujung kepalanya sebanyak tiga ikatan dan dituliskan pada masing-masing ikatan tersebut: ”Tidurlah, malam masih panjang!” Jika ia terbangun lalu berdzikir kepada Allah maka lepaslah satu ikatan, jika berwudhu lepaslah ikatan kedua, dan jika mengerjakan sholat maka lepaslah ikatan ketiga sehingga ia bangun di pagi hari dengan bersemangat dan dengan jiwa yang damai. Jika tidak, pagi harinya ia akan merasa lesu lagi lemas.” (HR. Bukhari)

Andai hari ini kita merasa lesu, kehilangan semangat, dan jiwa kita merasa lemah menghadapi dunia, segeralah sadari diri. Mungkin semangat kita diangkat karena shubuh tadi kita telah membiarkan tubuh kita diselimuti kemalasan sampai terlambat melaksanakan sholat Shubuh. Atau mungkin pula kita seperti yang diceritakan Ibnu Mas’ud ra, seorang lelaki yang ada di dekat NAbi saw ia masih tertidur hingga pagi dan tidak bangun melaksanakan sholat. Maka Nabi bersabda, “Syetan telah mengencingi telinganya.” (HR. Bukhari)Hukuman yang lebih berat dari itu, Allah swt dan Rasul-Nya akan berlepas diri dari kita. Nabi saw bersabda, ”Janganlah kamu meninggalkan Sholat. Karena sesungguhnya siapa saja yang meninggalkan sholat dengan sengaja maka Allah dan Rasul-Nya telah berlepas diri darinya.” (HR. Ahmad)

Siapa lagi yang akan menolong kita jika Allah dan Rasul-Nya telah meninggalkan kita? Sungguh, sebuah hukuman yang akan menjadikan hidup kita, di dunia dan di akhirat, akan selalu berada dalam bayang-bayang kesengsaraan.

Ada lagi hukuman yang lebih mengerikan, yaitu bagi orang yang dengan sengaja sering meninggalkan sholat Shubuh akan mendapatkan siksa di dalam kuburnya. Rasulullah saw bersabda, “Pada suatu malam datang kepadaku dua malaikat (Jibril dan Mikail) lalu keduanya berkata kepadaku, “Berjalanlah!” Maka aku pun berjalan bersama keduanya. Kami bertemu dengan seorang lelaki yang berbaring sementara itu seorang lelaki lain berdiri di sampingnya dengan membawa batu besar. Tiba-tiba lelaki itu melemparkan batu besar tersebut ke atas kepala orang itu hingga pecahlah kepalanya lalu menggelindinglah batu itu kesana kemari.”

Di akhir hadist, keduanya berkata kepada Nabi saw, “Adapun lelaki pertama tadi yang engkau jumpai pecah kepalanya dengan batu besar, ia adalah orang yang telah mengambil Al-Qur’an lalu membuangnya dan tidur lelap hingga terlewat sholat fardhu.”(HR Bukhari) Setiap hari, shubuh selalu datang menyapa kita. Kumandang adzan indah terdengar dari segala penjuru. Dan ia akan tetap terdengar di telinga kita hingga ajal datang menjemput kita. Akankah kita menghadap Allah dengan membawa berpuluh kerugian, atau datang dengan berjuta keuntungan. Pilihan itu kita yang menentukan. Termasuk pilihan Shubuh yang telat atau tidak telat. (Tarbawi)

Adapun bererapa tips Agar kita bisa tetap menjaga sholat subuh kita, Berikut Tips Menjaga Sholat Shubuh :
  1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
  2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
  3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
  4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
  5. Carilah kawan yang baik (shalih)
  6.Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
  7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
  8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
  9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
  10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga


Sumber : Blog Ashaabulfajri
Ditulis kembali oleh Kamila Muslimah

Tuesday, July 28, 2015

Golongan Orang Yang Tidak Bisa Mencium Bau Surga

Surga merupakan tujuan orang-orang yang mempercayai bahwa adanya kehidupan setelah mati. Karena didalam surga terdapat banyak sekali kenikmatan yang bahkan jika dibandingkan dengan seluruh kenikmatan yang ada di dunia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kenikmatan yang ada di dalam surga.

Dalam berbagai agama, surga digambarkan sebagai tempat yang indah serta penuh kenikmatan didalamnya. Surga hanya ditempati oleh orang-orang yang taat terhadap perintah-perintah Allah sepanjang hidupnya. Sedangkan neraka berisi orang-orang yang berdosa terhadap Allah. Bau surga dikisahkan dapat tercium dari jarak 70 tahun perjalanan.



Golongan Orang yang Tidak Bisa Mencium Bau Surga

Tapi, tahukah Anda? bahwa terdapat beberapa golongan orang-orang yang tidak bisa mencium bau surga apalagi masuk kedalamnya? berikut ini merupakan beberapa golongan orang yang tidak bisa mencium bau dari surga :

1. Orang Sombong

Orang-orang yang sombong tidak akan bisa mencium bau surga, seberapapun dekatnya ia dengan surga ia tidak bisa untuk menciumnya apalagi masuk kedalam surga. Meskipun kesombongannya itu sangat kecil, namun ia tidak akan bisa mencium wangi surga. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad.

Dari Uqbah bin Amir, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya." Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, "Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu tidaklah termasuk Al Kibr (sombong), sesungguhnya Allah 'azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi Al Kibr itu adalah siapa yang bodoh terhadap kebenaran kemudian meremehkan manusia dengan kedua matanya." [HR. Ahmad]

2. Orang yang Menabsahkan Diri Selain Kepada Ayahnya

Dalam sebuah hadits, Rasulullah menjelaskan bahwasanya orang yang menabsahkan diri kepada selain kepada bapaknya maka ia tidak akan dapat mencium surga. Oleh karena itu, Islam sangat melarang seseorang dinisbatkan (bin atau binti) kepada orang tua angkatnya.

Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa menasabkan diri kepada selain bapaknya, dia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga bisa didapati pada jarak perjalanan 70 tahun." [HR. Ahmad]

3. Orang yang Menyemir Rambutnya dengan Warna Hitam

Kelompok orang yang tidak bisa mencium bau surga ini juga akan ada di masa-masa setelah Rasulullah. Dan ternyata kini benar-benar ada. Menyemir rambut dengan warna hitam dianggap sebagai hal biasa, padahal itu membuat pelakunya tidak bisa mencium bau surga.

Rasulullah bersabda: "Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga." [HR. Abu Daud]

4. Wanita yang Berpakaian Tetapi Telanjang

Kelompok wanita ini tidak dijumpai Rasulullah di zamannya. Mereka berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang. Para ulama menjelaskan, mereka berpakaian tetapi tipis, bahkan mendekati tembus pandang. Mereka berpakaian tetapi pakaiannya ketat sehingga membentuk lekuk-luku tubuh dan menggoda kaum laki-laki. Kelompok ini juga mendapatkan ancaman tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bagu surga.

Rasulullah bersabda: "Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini." [HR. Muslim]

5. Membunuh Orang Kafir yang Tidak Halal Untuk Dibunuh

Sebelumnya, kita perlu mengetahui tentang pembagian-pembagian orang kafir:

    Kafir Mu'ahad, yaitu kafir yang memiliki perjanjian dengan kaum muslimin.
    Kafir Dzimmi, yaitu kafir yang tunduk di bawah kekuasaan kaum muslimin.
    Kafir musta'min, yaitu kafir yang mencari perlindungan keamanan dari kaum muslimin.
    Kafir Harbi, yaitu kafir yang memerangi kaum muslimin.


Dan diantara keempat kafir di atas, hanya Kafir Harbi yang boleh diperangi dan halal untuk dibunuh oleh umat Islam. Sehingga, orang kafir yang selain dari golongan Kafir Harbi adalah tidak boleh dibunuh. Bahkan terdapat ancaman jika ada orang Islam yang membunuh orang Kafir yang bukan dari Kafir Harbi ini, yaitu ia tidak akan mencium bau surga.

Rasulullah bersabda: "Barangsiapa membunuh seseorang dari ahlu dzimmah, maka dia tidak akan mendapatkan baunya surga padahal baunya surga bisa didapati dari perjalanan 70 tahun." [HR. Ahmad & Nasa’i]

6. Istri yang Minta Cerai Tanpa Alasan

Perceraian dihalalkan dalam Islam, sebagai solusi “terakhir” ketika rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan hanya membawa kesengsaraan bagi suami istri. Namun, dalam kondisi normal, ketika wanita minta cerai tanpa alasan, maka ia diharamkan masuk surga. Bahkan tidak bisa mencium bau surga.

Rasulullah bersabda: "Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya." [HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad]

7. Orang yang Mencari Ilmu Agama Hanya Untuk Tujuan Duniawi

Mempelajari ilmu agama, ilmu syariat, ilmu akhirat, adalah aktifitas mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan diperintahkan. Namun, jika ilmu agama dicari untuk tujuan duniawi, maka ancamannya sungguh mengerikan. Tidak bisa mendapatkan bau surga.

Rasulullah bersabda: "Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga." [HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad]

Itulah beberapa golongan orang yang tidak dapat mencium bau surga. Semoga kita bukan termasuk dalam golongan orang-orang tersebut. Amin

Sumber : Makintau dot com
Ditulis kembali oleh Kamila Muslimah

Senyum Sebagai Sedekah Dan Manfaatnya

”Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, dan senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama yang baik dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. serta, lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.” (Dil Karanji)


Senyum Adalah Sedekah

Dalam agama Islam, senyum juga merupakan suatu ibadah karena membuat orang yang tersenyum menjadi indah dan enak dilihat. Islam mengajarkan bahwa jika Kita tidak memiliki apapun untuk disedekahkan, maka bersedekahlah dengan sebuah senyum.

Di zaman Rasulullah saw., seorang sahabat yang tidak memiliki apa-apa untuk disedekahkan bertanya kepada Rasulullah, ”Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?” tanya sahabat.

Rasulullah SAW pernah bersabda :

”Bani Adam setiap harinya memiliki kewajiban untuk bersedekah sejak matahari mulai terbit.”

Mungkin sabda Rasulullah itulah yang mengganggu pikiran sahabat. Namun, apa daya dia tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan, sedangkan keinginannya untuk bersedekah sangat kuat. Oleh karena itu, dia memberanikan diri untuk bertanya.

Sebagian besar yang terpikir dalam benak kita bersedekah adalah lebih menyangkut pemberian uang, pakaian, atau apa pun yang bisa langsung dinikmati penerima dalam bentuk materi atau fisik. Hal itu juga mungkin yang ada dalam pikiran sahabat Rasulullah sehingga dia sangat gelisah karenanya. Dia berpikir, apabila dia tidak dapat memberikan sedekah pada hari itu, dia tidak dapat menjalankan perintah Allah dengan baik.

Jika Kamu berpikir sama seperti sahabat tersebut bahwa bersedekah harus dengan pemberian  materi,Kamu salah. Islam sangat memberikan kemudahan kepada umatnya untuk mengais pahala. Seperti dikatakan Rasulullah:

”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”

Senyum Dapat Merubah Dunia

Senyum merupakan salah satu instrumen di dalam berdakwah. Rasulullah bisa berhasil salah satunya karena pengaruh senyum Beliau. Pada zaman Rasulullah pada suatu ketika terdapat seorang Badui yang menarik sorban Beliau hingga tercekik dan tarikan sorban itu meninggalkan bekas pada leher Rasulullah karena ia meminta sesuatu dari Beliau. Orang badui ini berpikir, pasti setelah ia melakukan hal tersebut, Rasulullah akan marah. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya, ia terkesima menatap Rasulullah yang tidak marah atas perlakuannya yang sangat kasar, tatapi justru Rasul tersenyum dengan ikhlas kepadanya. Akhirnya, senyum ikhlas Rasulullah, membawa orang Badui ini menikmati indahnya Islam.

Manfaat Senyum

Jika Anda belum mengetahui apa manfaat senyum, Anda akan tercengang dengan penjabaran berikut:

1. Dari Sisi Kesehatan :
    > Sama dengan olahraga
    > Mengurangi infeksi paru-paru
    > Mengurangi sakit jantung
    > Meningkatkan semangat dan kesehatan
    > Mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin dan kortisol
    > Mempercepat proses penyembuhan penyakit
    > Mengurangi rasa nyeri atau sakit
    > Obat awet muda

2. Dari Sisi Psikologi :
    > Mengurangi stress
    > Meningkatkan kekebalan secara psikologi
    > Menjadi lebih rileks
   >  Memberi kesan berseri dan optimis

3. Dari Sisi Agama :
   > Merupakan sedekah
   > Obat rohani
   > Tanda kemurahan hati

4. Dari Sisi Penampilan :
    >  Menambah daya tarik
    > Memperbaiki penampilan
    > Menunjukkan kebahagiaan
    > Lebih disegani

Hadits-hadits yang menganjurkan senyum:

1. (HR Imam Trumudzi, Ibn Hibban & Al-Baihaqi):

”Tersenyum ketika bertemu saudara kalian adalah ibadah.”

2. (HR Ad-Dailamy):

”Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang bermuka masam dihadapan saudara-saudaranya.”

Senyum dapat memancarkan ikatan kasih sayang sehingga tercipta ta’liful qulb (hubungan hati). Ikatan hati yang bukan sekadar diikat oleh sesuatu yang bersifat materi, tetapi oleh iman dan Islam. Senyuman sebagai bukti Kita menghargai, menyayangi, dan mencintai saudara Kita. Maka tersenyumlah Karena senyum sebagian dari sedekah :)

Sumber : rahadianagushamdani wordpress
Ditulis kembali oleh Kamila Muslimah

Saturday, July 25, 2015

Tips Hijab Cantik Dan Simpel

Pernah gak kamu melihat wanita dengan hijab style namun penampilannya super ribet dan cenderung menor? Suka gak Kamu melihatnya? Kalau kamu gak suka melihatnya, tentu Kamu juga gak mau dong membebani mata orang lain untuk melihat kamu memakai gaya hijab yang ribet itu.

Kalau Kamu suka hijab yang simpel, Kamu bisa memakai hijab dengan bahan yang sesuai.Kamu juga bisa mengaplikasikan model atau cara berhijab yang sederhana dan tidak ribet namun tetap cantik di lihat.

Wanita yang mengenakan hijab cantik simpel biasanya adalah wanita yang simpel juga dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam pekerjaan, atau dalam menyikapi masalah hidup. Hingga pola pikir ini terbawa saat mengenakan hijab. Gaya hijab simpel juga bisa merefleksikan kepribadian si pemakainya.


Ada beberapa tips hijab cantik simpel yang dapat Kamu simak, agar hijab simpel Kamu semakin menarik.

Pilih Bahan yang Sesuai
Pemilihan bahan yang sesuai akan mendukung gaya hijab cantik simpel Kamu karena Kamu tidak perlu repot lagi mengurus lagi hijab yang telah Kamu kenakan. Memilih bahan yang sulit dikendalikan, gampang kusut, gampang robek, dan sebagainya akan membuat Kamu jadi ribet sendiri. Usahakan memilih bahan hijab yang sesuai dengan gaya simpel Kamu.



Warna yang Normal
Kamu bisa memilih warna yang ‘normal-normal saja’ sebagai penunjang gaya hijab simpel kamu. Kamu gak mau kan, pengen cepat-cepat pulang karena gak pede saat memakai warna tertentu? Duh, udah nggak pede, ribet lagi! Pilih Jenis Hijab yang Kamu Kuasai



Pilih Model yang Simpel
Sesuai dengan gaya hijab cantik simpel Kamu, model hijab yang Kamu kenakan haruslah simpel juga. Jangan memaksakan diri menggunakan gaya berhijab yang tidak sesai dengan wajah Kamu, atau gaya yang super ribet dan ternyata tidak bagus saat Kamu kenakan.

Gaya hijab simpel seperti hjab segi empat, hijab pashmina, bahkan hijab instan dapat menjadi alternatif bagi Kamu yang tidak suka ribet. Cukup memakai senjata peniti dan aksesoris minimalis, Anda dijamin tidak akan ribet.



Minim Aksesoris
Meminimakan aksesoris adalah cara lain untuk membuat gaya hijab Kamu makin simpel. Semakin banyak aksesoris, maka hijab Kamu juga akan nampak ‘ramai’ dilihat orang. Minimalkan aksesoris yang Kamu pakai agar hijab Kamu nampak sederhana dan simpel ya, Cantik.


Nah, itu tadi adalah beberapa tips agar gaya hijab cantik simpel-mu makin asyik. Siapa tahu, dengan kesimpelan yang kamu tunjukkan, orang-orang akan jauh menghargai Kamu karena kesan anggun yang kamu tampilkan.Selain itu, orang akan lebih terfokus pada kepribadian Kamu, tidak menilai macam-macam lagi. Aura kecantikanmu akan semakin terpancar dengan gaya hijab cantik simpel yang Anda kenakan.Selamat mencoba!

Sumber wolipop
Ditulis kembali oleh Tim Kamila Muslimah

Friday, July 24, 2015

Tampil Cantik Dengan Balutan Hijab Syar'i

Dunia fashion berkembang dengan sangat pesat dari tahun ke tahun, termasuk juga fashion hijab. Hijab yang dulunya lebih mengarah ke gaya yang simpel, sekarang banyak dikreasikan dengan gaya modern dan mengikuti trend hijab fashion masa kini. Walaupun sudah banyak terpengaruh dengan fashion modern, tapi jangan sampai kamu mengesampingkan hakikat hijab sebenarnya, yaitu untuk menutupi aurat . Kamu tetap harus mengedepankan nilai syariah Islam saat berhijab. Hijab Syari memiliki ciri khas busana yang longgar dan nggak menunjukkan lekuk tubuh, serta jilbab yang panjangnya menutupi hingga bagian dada.

Takut nggak bisa tampil gaya dengan hijab syari?, kamu tetap bisa tampil makin cantik dan fashionable dalam hijab syari kok, Berikut beberapa tips jitu tampil cantik dengan hijab syar'i :

Terlihat young dengan warna pastel
Beberapa tahun belakangan, warna yang cerah namun lembut seperti warna-warna pastel bisa dibilang mendominasi dunia fashion. Warna pastel ini memberikan kesan lembut, menenangkan dan bisa membuat orang yang menggunakannya terlihat jauh lebih young & fresh. Jadi nggak heran kalau warna peach, baby pink, baby blue, mint, soft grey dan berbagai warna pastel lainnya begitu digandrungi oleh para pecinta fashion, khususnya kaum wanita.

Nah untuk kamu yang tetap ingin terlihat cantik dan menarik dalam balutan hijab Syar’i, kamu bisa menambah sentuhan warna-warna pastel pada penampilan kamu.




Pakai baju terusan seperti gamis untuk kamu yang nggak mau ribet
Untuk kamu yang suka dengan penampilan simpel dan nggak neko-neko, busana muslim terusan seperti gamis muslimah, kaftan dan maxi dress bisa jadi pilihan yang paling tepat. Kamu nggak perlu khawatir nggak bisa tampil menarik dengan baju terusan ini, karena sekarang sudah begitu banyak gamis yang dimodifikasi dengan trend fashion modern.



Padukan gaya dengan outerwear masa kini
Cara lain yang bisa kamu lakukan agar penampilan hijab Syar’i-mu tetap terlihat menarik adalah dengan memadukan gaya dengan outer wear yang lagi hits di kalangan wanita, seperti coat, sweater, cardigan dan blazer. Untuk tampilan casual, sweater dan cardigan bisa jadi pilihan yang paling tepat. Sedangkan untuk menghadiri acara formal, baju luaran seperti blazer dan coat akan membuat kamu tampil feminim dan elegan.

Tambahkan aksesoris sebagai pemanis
Kamu lebih suka memakai busana yang polos? Nah agar penampilan hijabmu nggak terlalu kelihatan monoton dan sepi, jangan lupa untuk menambahkan aksesori-aksesoris sebagai pemanis tampilanmu yah. Aksesoris seperti bros, headband dan kalung tentunya akan menambah kesan cantik dan feminim di setiap gayamu. Tapi kamu juga harus berhati-hati saat memakai aksesoris yah, Toppers. Jangan sampai penampilan kamu terlihat lebay karena pemakaian aksesoris yang berlebihan. Karena itu, pakailah aksesoris sewajarnya dan pilih aksesoris yang warnanya serasi dengan baju dan jilbab yang kamu pakai.


Tuh kan, hijab Syar’i itu nggak selalu membuat penampilan kamu jadi nggak menarik. Dengan pemilihan model baju, warna yang tepat dan aksesoris sewajarnya, kamu akan terlihat makin cantik dan fashionable dalam balutan hijab Syar’i. Selamat berkreasi dengan hijab Syar’i-mu. Semoga bermanfaat

Sumber : wolipop
Ditulis ulang oleh Tim Kamila Muslimah

Tuesday, July 14, 2015

Tips Padu Padan Hijab Dengan Busana Muslim Agar Tetap Stylish Saat lebaran

Sudah mengetahui bahan yang nyaman dan juga hijab trend terkini, pastinya penampilan bisa jadi lebih maksimal jika padu padan busana yang tepat. Memadukan busana dengan hijab style yang keren memang gampang-gampang susah. Salah memilih warna atau motif, penampilan bisa terlihat terlalu mencolok dan kurang cantik dilihat.sebagai inspirasi Anda untuk tampil gaya, saat silaturahmi di hari Lebaran nanti. Berikut Bebera tips dari kami :

1. Perhatikan Pemilihan Warna
Warna menjadi komponen penting ketika Anda memadupadankan busana. Biasanya untuk tampil aman, kebanyakan wanita akan memilih kerudung dengan tone warna yang sama dengan bajunya. Namun sebaiknya, pilihlah warna hijab yang berbeda namun masih terlihat harmonis dengan busana. Misalnya kalau warna kerudungnya hijau, baju hijau itu sudah oldfashion. Sebaiknya kalau memang mau stylish tapi tetap ketutup sih, coba cari warna yang berbeda antara kerudung sama busana jadi lebih menarik. Misal hijab style yang kami rekomendasikan: Bajuwarna violet, kerudungnya peach. Walo tone warna sedikit berbeda, tetapi efek yang ditampilkan menjadi sangat lembut dan feminin :)



2. Pilihan Motif
Bermainlah dengan proporsi yang seimbang jika ingin tampil cantik di hari Lebaran nanti. Misalnya saja jika baju sudah penuh motif, sebaiknya pilih kerudung yang polos, begitu juga sebaliknya. Ambil satu warna dari motif yang ada pada baju. Selain itu, jika Anda memiliki pipi chubby, sebaiknya hindari motif kerudung yang besar-besar dan penuh. Pilihlah yang motifnya lebih simple dan tanpa banyak warna.



3. Pilihan Bahan
Pemilihan bahan selendang juga dapat membuat busana yang Anda pakai terlihat berbeda. Misalnya saja jika baju Anda tak terlalu banyak detail berpayet, namun ingin tetap terkesan mewah, Anda bisa menyiasatinya dengan memakai kerudung berbahan silk. Sebaliknya, jika busana Anda sudah penuh detail payet berkilauan, sederhanakan penampilan dengan kerudung berbahan sifon ataupun katun.

Bahannya kayak sifon, katun, linen, viscose, sangat nyaman dipakai sehari-hari dan lebaran juga.

4. Tambahan Aksesori
Aksesori jangan sampai terlewat saat padu padan busana dan hijab untuk hari Lebaran nanti.Tidak perlu Aksesoris yang berlebihan. Cukup dengan Bross atu headpiece yg tidak teralu besar.

Sumber : Wolipop
Ditulis kembali oleh Tim Kamila Muslimah

Monday, July 13, 2015

HIJAB SYARI ATAU HIJAB STYLE?

Berhijab, adalah perintah Allah yang mutlak wajib diimani oleh setiap muslimah. Bagi setiap wanita yang mengikrarkan diri sebagai muslimah, maka tidak ada keraguan sedikitpun akan wajibnya menutup aurat dengan hijab. Berhijab adalah sebuah bentuk ketundukan dan ketaatan kepada Allah. Karena Allah yang menciptakan kita.. yang memerintahkan kita untuk berhijab.

Alhamdulillaah seiring perkembangan zaman,jilbab makin semarak dan populer di kalangan masyarakat. Zaman dulu, masih sedikit yang berjilbab. Dan  ruang gerak mereka tidaklah sebebas sekarang. Jilbab masih dipandang sesuatu yang asing, aneh, ekstrem bahkan kampungan.

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim no. 208)



Tapi,seiring dengan banyaknya wanita yang menutup rambutnya dengan jilbab, makin bergeser juga arti ke-syar’i-an sebuah jilbab

Pakaian longgar nan elegan yang dulu banyak dikenakan dalam berbagai kegiatan, kini berganti dengan pakaian yang katanya busana muslim tapi serba ketat dan  minimalis. Jilbab panjang mereka pangkas, makin pendek, serba lilit dan membentuk sanggul. Menggantinya dengan topi dibalut scarf,Tak lupa riasan wajah untuk mempercantik penampilan. Semua atas nama fashion. Semua dengan alasan keindahan.



Itukah hijab yang sesungguhnya? Padahal jika mereka paham, fungsi hijab itu menutupi keindahan, bukan malah menonjolkan. Karena keindahan itu.. adalah diri dan pesona wanita itu sendiri yang sejatinya wajib untuk ditutupi. Padahal, esensi hijab itu.. bukan hanya sekedar selembar kain penutup kepala dan kulit.

“Sisters.. Hijab is hijab. Fashion is fashion. And hijab is not fashion. There’s no relation between syar’i and stylish.”

Sesungguhnya hijab syar’i itu..

1. Sederhana, praktis dan mudah digunakan
Salah satu keuntungan dari mengenakan hijab syar’i adalah karena kemudahan dan kepraktisannya. Menyiapkan diri dengan satu stel jubah lengkap dengan jilbabnya paling lama 15 menit sudah selesai. Tidak makan waktu lama, tinggal pakai jubahnya, jangan lupa ciput atau dalaman untuk jilbab, langsung pasang jilbab dan tadaaa..!  Selesai. Simpel kan? Nggak mesti repot sama lusinan jarum pentul, tutorial yang super ribet atau bongkar sana sini plus berlama-lama mix and match di depan cermin.



2. Bisa langsung dipakai shalat
Alhamdulillaah, betapa Allah bermaksud memudahkan muslimah dengan perintah berhijab. Dengan hijab yang memenuhi kriteria syari’at, maka kita tak perlu repot mencari mukena ketika tengah safar atau bepergian. Karena sesungguhnya, aurat wanita itu di dalam dan di luar shalat, adalah sama. Sama-sama harus menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan sepasang jubah longgar dan jilbab panjang plus kaus kaki, (yang tentunya suci dari najis ya..) kita sudah bisa melaksanakan shalat. Bandingkan dengan mereka yang tidak menutup aurat, atau menutup aurat tapi tidak sempurna. Jadi, tidak perlu lagi membawa mukena di tas atau antri mukena di masjid ketika akan shalat.

3. Murah dan terjangkau
Satu stel jubah dan jilbab model sederhana bila dibandingkan dengan jilbab gaul yang serba berpotongan semisal blus, rok dan segala aksesorisnya yang serba beragam tentu akan jauh berbeda harganya. Apalagi Bagi saya pribadi, hijab itu tidak harus yang mahal, kualitas impor atau yang serba ‘wah’ . Asal enak dipakai, nyaman dan yang paling penting… memenuhi fungsi busana yang syar’i :)

4. Up to date di segala zaman
Apapun zamannya, musimnya, tahunnya.. busana muslimah syar’i tak pernah berubah dari masa ke masa. Ia tak lekang oleh waktu. Jadi tak perlu kita menyesuaikan diri dengan perkembangan mode yang tak pernah ada habisnya, menganggarkan dana lebih untuk selalu tampil trendy dan up to date

من لبس ثوب شهرة في الدنيا ألبسه الله ثوب مذلة يوم القيامة ثم ألهب فيه نارا

”Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)

5. Mendatangkan keridhaan Allah Ta’ala
Ketika seorang wanita muslimah mendengar ayat tentang hijab, lalu memutuskan berhijab, maka sesungguhnya ia telah melaksanakan satu ketaatan kepada Allah. Tapi cukupkah hanya sampai disitu? Jika keridhaan-Nya saja yang ia cari, maka ia akan berusaha menyempurnakan perintah-Nya.. Berhijab sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya, bukan apa yang dikehendaki manusia. Lillaahi Ta’ala. Dengan berhijab sesuai syari’at, maka seorang wanita telah berusaha membuat penciptanya ridha kepadanya.


“Karena tujuan dari memakai jilbab adalah supaya tidak timbul fitnah, yang (demikian) ini hanya dapat terwujud dengan memakai jilbab yang longgar dan tidak ketat. Adapun jilbab (pakaian) yang ketat, meskipun menutupi kulit maka akan tetap membentuk postur tubuh wanita dan menggambarkannya pada pandangan mata laki-laki. Ini jelas akan menimbulkan kerusakan (fitnah) dan merupakan pemicunya. Oleh karena itu (seorang wanita) wajib (mengenakan) jilbab yang longgar.”

Saudariku.. sesungguhnya hijab syar’i itu mengangkat derajat kita, para wanita. Wanita bagaikan mutiara cantik yang tersimpan baik di dalam cangkang, yang tidak sembarang tangan bisa mengambilnya. Dan kecantikan kita, bukanlah pada pakaian, riasan dan hiasan. Tapi kecantikan kita terletak pada keimanan, ketakwaan, akhlak dan rasa malu yang terpancar dari pakaian yang kita kenakan.

Saudariku.. Ketika banyak wanita sebelum mereka keluar rumah, melihat ke dalam cermin untuk memastikan tampil cantik dan menarik di mata lelaki.. seorang wanita shalihah melihat ke dalam cermin untuk sesuatu yang berbeda. Ia bercermin untuk memastikan ia berpakaian secara pantas menurut syari’at, memastikan bahwa Allah ridha terhadapnya, memastikan bahwa segala keindahan itu telah tertutup rapat. Maka ketika ia keluar dan berhijab sempurna, hanya untuk mencari ridha-Nya.. then she’s beautiful.  Dan itulah kecantikan yang sejati dan sesungguhnya..

Sumber : aisyafra.wordpress.com
Ditulis ulang oleh Tim Kamila Muslimah